Islam memiliki kalender sendiri yang berbeda dengan kalender Gregorian yang umum digunakan di dunia. Kalender Islam yang dikenal sebagai kalender Hijriyah memiliki 12 bulan yang disesuaikan dengan pergerakan bulan. Selain itu, dalam kalender Hijriyah, setiap hari juga memiliki nama-nama yang memiliki arti dan makna. Berikut ini adalah arti nama-nama hari menurut Islam yang perlu kita ketahui.
1. Hari Ahad
Hari Ahad dalam kalender Hijriyah adalah hari pertama dalam seminggu. Ahad berasal dari kata “ahad” yang berarti satu atau tunggal. Hari Ahad juga sering disebut dengan hari Minggu dalam kalender Gregorian.
2. Hari Senin
Hari Senin dalam kalender Hijriyah memiliki nama yang berarti “dua”. Nama Senin berasal dari kata “ithnayn” yang artinya “dua”. Hari Senin juga disebut dengan “Istiqomah” yang berarti konsisten atau teguh pada kebenaran.
3. Hari Selasa
Hari Selasa dalam kalender Hijriyah memiliki nama “Thalaathaa” yang berarti tiga. Nama ini merujuk pada hari ketiga dalam seminggu. Selasa juga memiliki arti “berjalan dengan tegak” atau “tegak pada kebenaran”.
4. Hari Rabu
Hari Rabu dalam kalender Hijriyah memiliki nama “Arba’a” yang berarti empat. Nama ini merujuk pada hari keempat dalam seminggu. Rabu juga memiliki arti “hendaknya engkau bersikap sabar dan tekun”.
5. Hari Kamis
Hari Kamis dalam kalender Hijriyah memiliki nama “Khamees” yang berarti lima. Nama ini merujuk pada hari kelima dalam seminggu. Kamis juga dikenal dengan nama “Al-Khamsah” yang artinya “lima”.
6. Hari Jumat
Hari Jumat dalam kalender Hijriyah memiliki nama “Jumu’ah” yang berasal dari kata “jama’ah” yang artinya berkumpul atau mengumpulkan. Hari Jumat dikenal sebagai hari berkumpulnya umat Muslim untuk melaksanakan shalat Jumat.
7. Hari Sabtu
Hari Sabtu dalam kalender Hijriyah memiliki nama “As-Sabt” yang berasal dari kata “sabt” yang artinya “berhenti”. Nama ini merujuk pada hari ketujuh dalam seminggu di mana Allah berhenti menciptakan makhluk.
Sekian penjelasan mengenai arti nama-nama hari menurut Islam. Dengan mengenal lebih dekat kalender Hijriyah, kita bisa lebih memahami dan mengapresiasi perbedaan budaya dan tradisi yang ada di dunia.
