Demisioner adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia kerja. Istilah ini mengacu pada seseorang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya. Seorang demisioner biasanya memberikan pemberitahuan tertulis atau lisan kepada atasan atau manajemen perusahaan sebelum meninggalkan pekerjaannya. Alasan seseorang menjadi demisioner bisa bermacam-macam, mulai dari alasan pribadi hingga alasan profesional.
Penyebab Seseorang Menjadi Demisioner
Seseorang bisa menjadi demisioner karena berbagai alasan. Beberapa alasan yang umumnya mendorong seseorang untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya adalah:
- Kesulitan dalam mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.
- Konflik dengan rekan kerja atau atasan.
- Tidak adanya kesempatan untuk berkembang di perusahaan.
- Ketidakpuasan terhadap gaji atau tunjangan yang diterima.
- Ketidakcocokan dengan lingkungan kerja.
Source: bing.comSelain alasan-alasan di atas, ada juga beberapa alasan pribadi yang mendorong seseorang menjadi demisioner. Misalnya saja alasan kesehatan atau alasan keluarga. Seorang karyawan yang mengalami masalah kesehatan atau memiliki tanggung jawab keluarga yang besar bisa memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya agar bisa fokus mengatasi masalah tersebut.
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Menjadi Demisioner
Sebelum memutuskan untuk menjadi demisioner, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar proses pengunduran diri berjalan dengan baik. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah:
- Memikirkan kembali keputusan tersebut. Sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk mengundurkan diri, sebaiknya seseorang memikirkan kembali keputusan tersebut. Hal ini penting dilakukan agar seseorang tidak menyesal di kemudian hari.
- Melakukan komunikasi dengan atasan atau manajemen perusahaan. Seorang karyawan yang ingin mengundurkan diri sebaiknya melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan atasan atau manajemen perusahaan. Komunikasi ini penting dilakukan agar proses pengunduran diri berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah.
- Menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Seorang karyawan yang ingin mengundurkan diri harus menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawabnya terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Proses Pengunduran Diri
Proses pengunduran diri biasanya dimulai dengan memberikan surat pengunduran diri kepada atasan atau manajemen perusahaan. Surat pengunduran diri harus berisi informasi tentang alasan pengunduran diri, tanggal terakhir bekerja, dan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Setelah surat pengunduran diri diterima, atasan atau manajemen perusahaan akan memberikan konfirmasi dan mengatur proses penggantian karyawan.
Konsekuensi dari Menjadi Demisioner
Menjadi demisioner memiliki beberapa konsekuensi yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Beberapa konsekuensi tersebut adalah:
- Kehilangan sumber penghasilan. Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan, seseorang tidak akan lagi menerima gaji atau tunjangan dari perusahaan.
- Kehilangan hak-hak lainnya. Seorang karyawan yang mengundurkan diri juga kehilangan hak-hak lainnya seperti hak cuti, bonus, dan lain sebagainya.
- Menerima sanksi atau denda. Jika seseorang mengundurkan diri sebelum kontrak kerja berakhir, ia bisa menerima sanksi atau denda dari perusahaan.
Kesimpulan
Demisioner adalah proses mengundurkan diri dari pekerjaan. Seseorang bisa menjadi demisioner karena berbagai alasan, mulai dari alasan pribadi hingga alasan profesional. Sebelum menjadi demisioner, sebaiknya seseorang memikirkan kembali keputusan tersebut dan melakukan komunikasi dengan atasan atau manajemen perusahaan. Proses pengunduran diri dimulai dengan memberikan surat pengunduran diri, dan memiliki beberapa konsekuensi yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
