Deskripsi adalah salah satu jenis teks yang digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan sesuatu secara detail. Dalam penulisan deskripsi, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan, salah satunya adalah cara pendeskripsian. Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua cara pendeskripsian yang umum digunakan, yaitu deskripsi objektif dan deskripsi subyektif. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara kedua cara pendeskripsian tersebut?
Deskripsi Objektif
Deskripsi objektif adalah jenis deskripsi yang menggambarkan objek secara teliti dan objektif. Pendeskripsian objektif berfokus pada fakta dan detail yang dapat diamati secara nyata tanpa adanya pengaruh atau opini dari penulis. Dalam pendeskripsian objektif, penulis harus berusaha untuk menghindari penggunaan kata-kata yang memiliki muatan subjektif.
Contohnya, jika penulis ingin mendeskripsikan sebuah bunga, deskripsi objektif akan berfokus pada fakta-fakta seperti warna, bentuk, dan aroma bunga tersebut. Penulis tidak akan memberikan opini atau perasaan pribadi mengenai keindahan atau kesan artistik yang dimiliki oleh bunga tersebut.
Deskripsi Subyektif
Deskripsi subyektif, sebagaimana namanya, adalah jenis deskripsi yang menggambarkan objek secara subjektif. Dalam pendeskripsian subyektif, penulis memberikan opini, perasaan, atau kesan pribadi mengenai objek yang dideskripsikan. Pendeskripsian subyektif sering digunakan dalam sastra atau karya seni, karena tujuan utamanya adalah untuk mengekspresikan perasaan atau imajinasi penulis.
Contohnya, dalam deskripsi subyektif tentang bunga yang sama, penulis akan memberikan opini dan perasaannya mengenai keindahan dan kesan artistik yang dimiliki oleh bunga tersebut. Penulis dapat menggunakan kata-kata yang berisi nilai-nilai subjektif, seperti ‘indah’, ‘menawan’, atau ‘anggun’.
Perbedaan Antara Deskripsi Objektif dan Deskripsi Subyektif
Perbedaan utama antara kedua cara pendeskripsian ini adalah pada penggunaan opini dan perasaan pribadi. Pada deskripsi objektif, penulis harus berusaha untuk menghindari penggunaan opini atau perasaan pribadi. Sebaliknya, pada deskripsi subyektif, penulis diharapkan untuk memberikan opini dan perasaan pribadi.
Selain itu, pendeskripsian objektif lebih berfokus pada fakta dan detail yang dapat diamati secara nyata, sedangkan pendeskripsian subyektif lebih berfokus pada kesan dan perasaan yang ditimbulkan oleh objek tersebut.
Pada akhirnya, pilihan antara deskripsi objektif dan deskripsi subyektif tergantung pada tujuan penulisan dan objek yang dideskripsikan. Jika tujuan penulisan adalah untuk memberikan informasi secara obyektif tanpa adanya pengaruh opini pribadi, maka pendeskripsian objektif lebih sesuai. Namun, jika tujuan penulisan adalah untuk mengekspresikan perasaan atau imajinasi pribadi, maka pendeskripsian subyektif lebih cocok.
