Source: bing.comDi Indonesia, pengamanan atau penculikan yang dilakukan oleh para pemuda masih terjadi hingga saat ini. Fenomena ini cukup mengkhawatirkan karena bisa merugikan banyak pihak terutama para korban yang menjadi sasaran tindakan tersebut. Ada berbagai alasan yang mendorong para pemuda untuk melakukan penculikan atau pengamanan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Krisis Identitas
Banyak pemuda yang mengalami krisis identitas. Mereka bingung akan jati diri dan tujuan hidupnya. Hal ini membuat mereka mencari pengakuan atau identitas baru dengan melakukan tindakan penculikan atau pengamanan. Dalam tindakan ini, mereka merasa mendapatkan pengakuan sebagai orang yang kuat dan punya kekuasaan atas orang lain.
Pengaruh Lingkungan
Lingkungan di sekitar pemuda juga bisa menjadi faktor penyebab tindakan penculikan atau pengamanan. Jika lingkungan di sekitar pemuda terlalu keras dan banyak pengaruh negatif, maka mereka akan mudah terpengaruh dan mencoba melakukan tindakan yang tidak pantas seperti menculik atau mengambil kekuasaan atas orang lain.
Tuntutan Ekonomi
Tuntutan ekonomi juga bisa menjadi alasan pemuda melakukan tindakan penculikan atau pengamanan. Ketika mereka merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tindakan itu dianggap sebagai cara untuk memperoleh keuntungan dengan cepat.
Pengaruh Media Sosial
Media sosial saat ini menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku para pemuda. Mereka terpapar berbagai informasi yang tidak selalu positif, seperti tindakan penculikan atau pengamanan. Hal ini membuat mereka merasa terdorong untuk mencoba melakukan hal yang sama dan mendapatkan perhatian dari media tersebut.
Tingkat Pendidikan Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah juga bisa menjadi faktor penyebab tindakan penculikan atau pengamanan. Pemuda yang kurang mendapatkan pendidikan yang memadai cenderung lebih mudah untuk dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya dan melakukan tindakan yang tidak pantas.
Tuntutan Prestasi
Tuntutan prestasi yang tinggi bisa menjadi alasan pemuda melakukan tindakan penculikan atau pengamanan. Mereka merasa harus memperoleh prestasi yang tinggi dan cepat agar bisa diakui oleh lingkungannya. Tindakan ini dianggap sebagai cara untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari lingkungan sekitarnya.
Sikap Arogansi
Sikap arogansi juga bisa menjadi penyebab pemuda melakukan tindakan penculikan atau pengamanan. Mereka merasa sudah memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi korban.
Tuntutan Kekuasaan
Tuntutan kekuasaan juga bisa menjadi alasan pemuda melakukan tindakan penculikan atau pengamanan. Mereka merasa memiliki kekuatan dan ingin menunjukkan bahwa mereka bisa mengambil kekuasaan atas orang lain.
Pengaruh Kelompok
Pengaruh kelompok juga bisa menjadi faktor penyebab tindakan penculikan atau pengamanan. Pemuda yang tergabung dalam kelompok tertentu cenderung lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya dan melakukan tindakan yang tidak pantas.
Kurangnya Perhatian Orang Tua
Kurangnya perhatian orang tua juga bisa menjadi faktor penyebab tindakan penculikan atau pengamanan. Jika pemuda tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya, mereka akan mencari pengakuan dan perhatian dari lingkungannya dengan cara yang salah seperti menculik atau mengambil kekuasaan atas orang lain.
Ketakutan Dalam Diri
Ketakutan dalam diri juga bisa menjadi alasan pemuda melakukan tindakan penculikan atau pengamanan. Mereka merasa takut akan lingkungan sekitarnya dan mencoba untuk mengambil kekuasaan agar merasa lebih aman.
Kurangnya Pendidikan Moral
Kurangnya pendidikan moral bisa menjadi faktor penyebab tindakan penculikan atau pengamanan. Jika pemuda tidak mendapatkan pendidikan moral yang memadai, mereka cenderung tidak memiliki nilai-nilai moral yang baik dan mudah melakukan tindakan yang tidak pantas.
Penutup
Demikianlah beberapa alasan mengapa para pemuda melakukan penculikan atau pengamanan. Dalam hal ini, dibutuhkan peran aktif dari semua pihak terutama orang tua dan lingkungan sekitar agar dapat mencegah tindakan tersebut terjadi. Pendidikan moral dan pendidikan yang baik juga harus ditanamkan sejak dini agar pemuda bisa memahami nilai-nilai yang benar dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
