Source: bing.comKarbit mungkin bukan istilah asing bagi orang yang tinggal di daerah pedesaan. Namun, bagi sebagian orang yang tinggal di kota, mungkin belum familiar dengan istilah ini. Karbit merupakan bahan kimia yang biasanya digunakan untuk menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Bahan kimia ini terbuat dari kalsium karbida yang biasa ditemukan di alam.
Asal Usul Karbit
Kalsium karbida pertama kali ditemukan oleh dua ilmuwan Jerman, Friedrich Wöhler dan Justus von Liebig pada tahun 1836. Mereka menemukan bahan kimia ini ketika sedang mencoba membuat senyawa organik dari logam. Namun, produksi karbit dalam skala besar baru dimulai pada awal abad ke-20.
Cara Membuat Karbit
Untuk membuat karbit, kalsium oksida dan karbon dioksida dicampurkan secara merata dalam sebuah tungku. Kemudian, campuran ini dipanaskan hingga mencapai suhu 2000 derajat Celsius. Hasil dari proses ini adalah kalsium karbida dan gas karbon monoksida. Gas tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Keuntungan Menggunakan Karbit
Salah satu keuntungan menggunakan karbit adalah harganya yang relatif murah dibandingkan dengan bahan bakar lain seperti gas elpiji atau bensin. Selain itu, karbit juga dapat digunakan sebagai bahan pengikat dalam pembuatan beton.
Bahaya Potensial dari Karbit
Meskipun memiliki keuntungan, penggunaan karbit juga memiliki bahaya potensial. Ketika kalsium karbida direaksikan dengan air, gas asetilena dihasilkan. Gas tersebut dapat sangat mudah terbakar dan memicu ledakan. Oleh karena itu, perlu dihindari penggunaannya secara sembarangan dan harus dilakukan dengan hati-hati.
Manfaat Karbit dalam Industri
Di dunia industri, karbit digunakan sebagai bahan dasar dalam produksi asetilena. Asetilena sendiri banyak digunakan dalam industri pengelasan dan pemotongan logam. Karbit juga digunakan sebagai bahan dasar dalam produksi bahan kimia lain seperti asam sitrat dan gula pereduksi.
Penggunaan Karbit dalam Pertanian
Karbit juga digunakan dalam pertanian sebagai insektisida alami. Penggunaannya adalah dengan cara meletakkan karbit di dalam lubang-lubang kecil di tanah. Ketika karbit bereaksi dengan air dalam tanah, gas asetilena dihasilkan. Gas tersebut dapat membunuh serangga dan hama yang berada di dalam tanah.
Penggunaan Karbit dalam Peternakan
Karbit juga dapat digunakan dalam peternakan untuk membantu menstimulasi ovulasi pada ternak. Penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan menempatkan karbit di bawah hidung ternak. Ketika karbit bereaksi dengan air dalam udara, gas asetilena dihasilkan. Gas tersebut dapat membantu meningkatkan produksi hormon pada ternak dan memicu ovulasi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, karbit merupakan bahan kimia yang memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan kegunaan karbit sekaligus menghindari bahaya potensial yang mungkin terjadi.
