Coil adalah suatu komponen pada mod vape yang berfungsi sebagai penghasil panas untuk menguapkan liquid dalam atomizer. Komponen ini terbuat dari kawat yang dililitkan beberapa kali pada sebuah tongkat atau screwdriver dengan diameter yang telah ditentukan sebelumnya.
Bagaimana Cara Kerja Coil?
Saat tombol fire pada mod vape ditekan, arus listrik akan mengalir melalui coil dan memanaskan kawat hingga mencapai suhu yang cukup untuk menguapkan liquid yang ada di dalam wick. Proses penguapan ini menghasilkan uap yang kemudian dihirup oleh pengguna melalui drip tip.
Untuk menghasilkan uap yang berkualitas dan nikmat, coil harus dibuat dengan benar dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, pengguna juga harus memperhatikan jenis kawat dan ukuran diameter yang digunakan pada coil.
Jenis-Jenis Coil
Terdapat beberapa jenis coil yang umum digunakan dalam dunia vaping, antara lain:
1. Kanthal Coil
Kanthal adalah jenis kawat yang paling sering digunakan pada coil. Kawat ini terkenal karena tahan terhadap panas dan memiliki resistensi yang stabil. Kanthal coil cocok untuk penggunaan sehari-hari dan mudah dibuat dengan berbagai macam ukuran diameter.
Source: bing.com2. Stainless Steel Coil
Stainless steel coil terkenal karena dapat digunakan pada mode pengatur suhu. Selain itu, stainless steel juga tahan terhadap karat dan mudah dibentuk. Namun, penggunaan stainless steel coil memerlukan pengaturan suhu yang tepat agar tidak menimbulkan rasa yang tidak enak saat dihisap.
Source: bing.com3. Nichrome Coil
Nichrome coil terbuat dari campuran nikel dan kromium, sehingga memiliki resistensi yang lebih rendah dibandingkan dengan kanthal. Jenis kawat ini terkenal karena mampu menghasilkan uap yang tebal dan nikmat, namun penggunaan nichrome coil lebih memerlukan perawatan yang teliti agar tidak cepat aus dan berkarat.
Source: bing.com4. Clapton Coil
Clapton coil adalah jenis coil yang terbuat dari kawat kanthal yang dililitkan pada kawat nichrome. Jenis coil ini lebih sulit dibuat, namun mampu menghasilkan rasa dan uap yang lebih nikmat. Clapton coil cocok untuk pengguna yang ingin mencoba pengalaman vaping yang lebih tinggi.
Source: bing.comCara Membuat Coil
Untuk membuat coil, kita memerlukan beberapa peralatan, seperti tongkat atau screwdriver, kawat, dan gunting. Berikut ini adalah langkah-langkah cara membuat coil:
1. Tentukan ukuran diameter kawat yang akan digunakan
Ukuran diameter kawat dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Semakin besar diameter kawat, semakin rendah resistensi coil yang dihasilkan.
2. Pasang kawat pada tongkat atau screwdriver
Pasang kawat pada tongkat atau screwdriver dengan rapat dan rapi. Pastikan tidak ada bagian kawat yang tumpang tindih atau terlalu longgar.
3. Lilitkan kawat hingga mencapai jumlah lilitan yang diinginkan
Untuk membuat coil yang berkualitas, kita perlu menentukan jumlah lilitan kawat yang akan digunakan. Biasanya, coil dibuat dengan jumlah lilitan antara 5 hingga 10 kali.
4. Potong ujung kawat yang tidak terpakai
Potong ujung kawat yang tidak terpakai dengan gunting. Pastikan ujung kawat yang dipotong tidak terlalu dekat dengan lilitan coil.
Perawatan Coil
Coil memerlukan perawatan yang teliti agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Berikut ini adalah beberapa tips perawatan coil yang bisa dilakukan:
1. Bersihkan coil secara teratur
Bersihkan coil secara teratur dengan menggunakan cairan khusus atau air bersih. Pastikan coil dalam keadaan kering sebelum digunakan kembali.
2. Jangan mengganti liquid terlalu sering
Jangan mengganti liquid terlalu sering pada atomizer. Hal ini dapat menyebabkan coil cepat aus dan berkarat.
3. Atur suhu dengan benar
Atur suhu dengan benar saat menggunakan stainless steel atau nichrome coil. Hal ini dapat memperpanjang umur coil dan menghasilkan rasa yang lebih nikmat.
Dengan memperhatikan jenis dan perawatan coil, pengguna dapat memaksimalkan pengalaman vaping mereka. Selamat mencoba!
