Apa Itu Deisme? Semua yang Perlu Anda Ketahui

Apa Itu DeismeSource: bing.com

Deisme adalah sebuah pandangan filosofis yang muncul pada abad ke-17 dan ke-18 di Eropa Barat. Pandangan ini berasal dari kata Latin “Deus” yang berarti “Tuhan”. Deisme percaya bahwa ada Tuhan pencipta yang mengatur alam semesta dan memberikan akal kepada manusia untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan kehendaknya. Namun, deisme menolak kepercayaan agama yang berisi doktrin-doktrin atau ajaran-ajaran tertentu yang dianggap manusia sebagai wahyu atau kebenaran yang mutlak.

Asal Usul Deisme

Deisme muncul pada masa pencerahan atau zaman rasionalisme di Eropa Barat pada abad ke-17 dan ke-18. Era ini dianggap sebagai masa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memperkenalkan metode ilmiah dalam memahami alam semesta. Di sisi lain, agama juga menjadi perhatian besar pada masa tersebut karena terdapat konflik-konflik agama yang menyebabkan perang antar-negara.

Pandangan deisme lahir sebagai alternatif bagi pandangan agama yang berlebihan dan doktrin-doktrin yang dianggap terlalu dogmatis. Para deis menganggap bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta yang memberikan akal kepada manusia untuk belajar mengenai alam semesta dan cara hidup yang sehat, tanpa harus membawa dogma agama tertentu.

Pandangan Deisme

Deisme adalah pandangan yang sangat berbeda dari agama-agama yang umumnya dikenal manusia. Deisme hanya memiliki keyakinan pada satu Tuhan pencipta yang memberikan akal kepada manusia untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan kehendaknya. Sedangkan agama-agama pada umumnya memiliki aturan-aturan dan ajaran-ajaran tertentu yang dianggap sebagai kebenaran yang mutlak.

Deisme menganggap bahwa manusia harus menggunakan akal sehat yang diberikan oleh Tuhan untuk mencari kebenaran dan keadilan dalam hidupnya. Para deis percaya bahwa Tuhan tidak terlibat dalam kehidupan manusia, sehingga manusia harus bertanggung jawab atas tindakan dan akibatnya sendiri.

Ciri-ciri Deisme

Beberapa ciri-ciri deisme antara lain:

  • Keyakinan pada satu Tuhan pencipta
  • Pengabaian terhadap agama dan dogma-dogma agama
  • Penggunaan akal dan rasionalitas dalam mencari kebenaran
  • Berkembang pada masa pencerahan atau zaman rasionalisme di Eropa Barat

Perbedaan Antara Deisme dan Agama

Perbedaan antara deisme dan agama sangat jelas terlihat dalam pandangan dan keyakinan yang dipegang. Agama memiliki doktrin-doktrin atau ajaran-ajaran tertentu yang dianggap sebagai kebenaran yang mutlak, sedangkan deisme hanya memiliki keyakinan pada satu Tuhan pencipta yang memberikan akal kepada manusia.

Selain itu, agama juga memiliki ritual-ritual atau ibadah-ibadah yang harus dilakukan manusia untuk mendapatkan ridha Tuhan, sedangkan deisme tidak memiliki ritual-ritual atau ibadah-ibadah tertentu. Deisme hanya mengajarkan bahwa manusia harus menggunakan akal sehat yang diberikan oleh Tuhan untuk mencari kebenaran dan keadilan dalam hidupnya.

Tokoh-tokoh Deisme

Beberapa tokoh deisme yang terkenal antara lain:

  • Voltaire: Penulis dan filsuf asal Prancis yang sangat kritis terhadap agama dan pandangan-pandangan dogmatis
  • Thomas Paine: Penulis dan aktivis politik asal Inggris yang mengkritik agama dan monarki dalam bukunya “The Age of Reason”
  • Thomas Jefferson: Salah satu pendiri negara Amerika Serikat yang memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan beragama

Apakah Deisme Masih Relevan?

Pada masa sekarang, deisme tidak lagi menjadi pandangan yang populer. Namun, beberapa tokoh dan filsuf masih menganggap deisme sebagai alternatif yang menarik bagi pandangan agama yang berlebihan atau ateisme yang tidak percaya akan adanya Tuhan. Pandangan deisme juga masih relevan dalam konteks kebebasan berpikir dan kebebasan beragama.

Namun, sebagian besar orang lebih memilih untuk mempraktikkan agama atau memiliki pandangan ateis karena memiliki aturan-aturan atau keyakinan yang lebih jelas dan konkret. Deisme memang menawarkan kebebasan berpikir dan rasionalitas, namun juga membutuhkan interpretasi yang lebih luas dan terbuka.

Kesimpulan

Deisme adalah pandangan filosofis yang muncul pada abad ke-17 dan ke-18 di Eropa Barat. Pandangan ini menganggap ada Tuhan pencipta yang memberikan akal kepada manusia untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan kehendaknya. Namun, deisme menolak kepercayaan agama yang berisi doktrin-doktrin atau ajaran-ajaran tertentu yang dianggap manusia sebagai wahyu atau kebenaran yang mutlak. Deisme berbeda dengan agama karena tidak memiliki dogma atau aturan yang kaku dalam beribadah atau bertindak. Meskipun tidak lagi populer, pandangan deisme masih relevan dalam konteks kebebasan berpikir dan kebebasan beragama.

Related video of Apa Itu Deisme? Semua yang Perlu Anda Ketahui