Apa Itu Mu’tazilah?

Mu’tazilah merupakan salah satu aliran pemikiran dalam Islam yang berasal dari kata “Ittizal” yang berarti “berdiri sendiri” dalam bahasa Arab. Aliran ini muncul pada abad ke-8 dan banyak dianut oleh orang-orang yang ingin menyelaraskan antara ajaran agama Islam dengan akal.

Sejarah Mu’tazilah

Sejarah Mu’tazilah dimulai pada masa kekhalifahan Ma’mun al-Rasyid (813-833 M) yang memerintah pada masa pemerintahan Abbasiyah di Baghdad. Pada masa itu, Ma’mun al-Rasyid mengadakan sebuah perdebatan tentang masalah qadha’ dan qadar (takdir) dengan para ulama Islam.

Dalam perdebatan tersebut, Ma’mun al-Rasyid berpendapat bahwa akal harus digunakan untuk mencari kebenaran dan memahami hukum-hukum Allah. Ia juga berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus bersifat rasional dan berdasarkan hukum-hukum alam.

Hal ini bertentangan dengan pandangan para ulama Islam pada masa itu yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan harus bersumber dari Al-Quran dan hadis. Mereka juga berpendapat bahwa akal harus tunduk pada wahyu Allah.

Perdebatan tersebut akhirnya memunculkan aliran Mu’tazilah yang menekankan pentingnya penggunaan akal dalam memahami ajaran Islam. Mereka percaya bahwa akal adalah sumber pengetahuan yang sah dan dapat membantu manusia dalam memahami hukum-hukum Allah.

Ajaran Mu’tazilah

Ada beberapa ajaran Mu’tazilah yang menjadi ciri khas dari aliran ini. Salah satunya adalah ajaran tentang tauhid (keesaan Allah).

Mu’tazilah percaya bahwa Allah satu, tidak berbentuk dan tidak berada di suatu tempat. Mereka juga percaya bahwa semua perbuatan manusia ditentukan oleh kehendak Allah dan manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan yang akan dilakukannya.

Selain itu, Mu’tazilah juga menekankan pentingnya adil dalam kehidupan manusia. Mereka percaya bahwa manusia harus bertindak adil dan menghindari segala bentuk kezaliman.

Perbedaan dengan Aliran Lain

Perbedaan antara Mu’tazilah dengan aliran Islam lainnya terutama terletak pada pandangan mereka tentang akal.

Selain itu, Mu’tazilah juga memiliki pandangan yang berbeda tentang Al-Quran. Mereka berpendapat bahwa Al-Quran adalah kalam Allah yang lahir dari sifat-sifat-Nya. Oleh karena itu, mereka menolak pandangan bahwa Al-Quran hanyalah suatu makhluk yang diciptakan.

Di sisi lain, aliran Sunni dan Syiah berpendapat bahwa Al-Quran adalah makhluk ciptaan Allah yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW melalui wahyu.

Penyebaran Mu’tazilah

Sejak muncul pada abad ke-8, Mu’tazilah telah menyebar ke berbagai negara di dunia Islam. Aliran ini banyak dianut oleh para intelektual seperti Abu al-Hudzail al-Allaf dan al-Nazzam al-Faqih.

Namun, pada abad ke-10, kekuasaan Abbasiyah bergeser ke wilayah Persia dan Mu’tazilah mengalami penindasan yang cukup keras. Hal ini membuat banyak pengikut Mu’tazilah meninggalkan aliran ini dan beralih ke aliran lain.

Keberadaan Mu’tazilah Sampai Saat Ini

Keberadaan Mu’tazilah sampai saat ini masih terlihat di beberapa negara seperti Maroko dan Mesir. Namun, jumlah pengikut Mu’tazilah semakin berkurang seiring waktu dan aliran ini tidak lagi memiliki pengaruh yang besar seperti pada masa lampau.

Meskipun begitu, ajaran Mu’tazilah masih menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin menyelaraskan antara ajaran agama dengan akal manusia.

Mu'TazilahSource: bing.com

Related video of Apa Itu Mu’tazilah?