Source: bing.comJika kamu sering menggunakan bahasa pemrograman, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah “optional”. Namun, bagi sebagian orang, istilah ini masih terdengar asing dan belum memahaminya sepenuhnya.
Pengertian Optional
Optional adalah sebuah fitur pada bahasa pemrograman yang memungkinkan sebuah variabel atau parameter dapat diisi dengan nilai atau tidak diisi sama sekali. Dalam bahasa Indonesia, optional sering disebut sebagai opsional atau pilihan.
Contohnya, jika kamu membuat sebuah fungsi dalam bahasa pemrograman dan ingin memiliki parameter yang bisa diisi atau tidak diisi, maka kamu dapat menambahkan tanda tanya (?) di belakang nama parameter. Contohnya:
function hello(name: string, age?: number) {if (age) {console.log(`Hi ${name}, you are ${age} years old`);} else {console.log(`Hi ${name}`);}}hello("Jessica"); // output: Hi Jessicahello("John", 30); // output: Hi John, you are 30 years old
Pada contoh di atas, parameter age dijadikan sebagai optional dengan menambahkan tanda tanya (?) di belakang nama parameter. Hal ini memungkinkan kita untuk memanggil fungsi hello dengan atau tanpa memberikan nilai pada parameter age.
Cara Menggunakan Optional
Cara menggunakan optional pada bahasa pemrograman tergantung pada masing-masing bahasa pemrograman. Beberapa bahasa pemrograman memiliki konvensi tertentu untuk menambahkan tanda tanya (?) pada parameter yang diinginkan untuk dijadikan optional.
Berikut adalah contoh penggunaan optional pada beberapa bahasa pemrograman:
1. JavaScript
function hello(name, age) {if (age) {console.log(`Hi ${name}, you are ${age} years old`);} else {console.log(`Hi ${name}`);}}hello("Jessica"); // output: Hi Jessicahello("John", 30); // output: Hi John, you are 30 years old
Pada JavaScript, kita bisa menambahkan tanda tanya (?) di belakang nama parameter untuk membuatnya menjadi optional.
2. TypeScript
function hello(name: string, age?: number) {if (age) {console.log(`Hi ${name}, you are ${age} years old`);} else {console.log(`Hi ${name}`);}}hello("Jessica"); // output: Hi Jessicahello("John", 30); // output: Hi John, you are 30 years old
Pada TypeScript, kita juga bisa menambahkan tanda tanya (?) di belakang nama parameter untuk membuatnya menjadi optional. Namun, kita juga harus menentukan tipe data parameter tersebut.
3. Python
def hello(name, age=None):if age:print(f"Hi {name}, you are {age} years old")else:print(f"Hi {name}")hello("Jessica") # output: Hi Jessicahello("John", 30) # output: Hi John, you are 30 years old
Pada Python, kita bisa memberikan nilai awal pada parameter yang ingin dijadikan optional. Dalam contoh di atas, kita memberikan nilai default None pada parameter age, yang artinya jika parameter age tidak diisi, maka nilainya akan menjadi None.
Keuntungan Menggunakan Optional
Penggunaan optional pada bahasa pemrograman memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Meningkatkan Fleksibilitas Kode
Dengan menggunakan optional, kita bisa membuat kode kita lebih fleksibel dan mudah untuk diubah atau diperluas di kemudian hari. Kita tidak perlu mengubah parameter pada fungsi atau method ketika kita ingin menambahkan fitur baru.
2. Meningkatkan Keterbacaan Kode
Dengan menggunakan optional, kita dapat membuat kode kita lebih mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Kita bisa dengan mudah mengetahui parameter mana yang harus diisi dan mana yang tidak harus diisi.
3. Menghemat Waktu dan Usaha
Dengan menggunakan optional, kita bisa menghemat waktu dan usaha dalam menulis kode. Kita tidak perlu menulis kode yang sama berulang-ulang hanya untuk menangani kasus yang sama.
Kesimpulan
Optional adalah sebuah fitur pada bahasa pemrograman yang memungkinkan sebuah variabel atau parameter dapat diisi dengan nilai atau tidak diisi sama sekali. Penggunaan optional pada bahasa pemrograman memiliki beberapa keuntungan, antara lain meningkatkan fleksibilitas kode, meningkatkan keterbacaan kode, dan menghemat waktu dan usaha. Cara menggunakan optional pada bahasa pemrograman tergantung pada masing-masing bahasa pemrograman.
