Apa Itu Sterofom?

Sterofom, atau yang juga dikenal sebagai Styrofoam, adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia. Sterofom digunakan dalam berbagai bentuk, termasuk sebagai bahan pembungkus, kotak, dan wadah makanan. Meskipun Sterofom terlihat seperti bahan yang aman, namun ternyata memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan dan lingkungan.

Sejarah Sterofom

Sterofom pertama kali ditemukan pada tahun 1941 oleh peneliti Jerman bernama Eduard Simon. Simon menemukan bahan ini saat mencoba mencari bahan alternatif yang lebih ringan dan mudah dibentuk daripada karet. Sterofom kemudian dipatenkan pada tahun 1949 oleh Dow Chemical Company di Amerika Serikat dan sejak saat itu, Sterofom telah digunakan secara luas di seluruh dunia.

Sejarah SterofomSource: bing.com

Cara Membuat Sterofom

Sterofom dibuat dari bahan dasar polistirena, yang ditemukan dari minyak bumi. Proses pembuatan Sterofom dimulai dengan menggiling bahan dasar polistirena hingga menjadi serbuk halus. Kemudian, serbuk tersebut dicampur dengan bahan kimia tertentu dan dipanaskan hingga mencapai suhu 100 derajat Celsius.

Cara Membuat SterofomSource: bing.com

Kelebihan Sterofom

Sterofom memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Ringan: Sterofom sangat ringan sehingga mudah dibawa dan digunakan.
  • Mudah dibentuk: Sterofom dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk sesuai kebutuhan.
  • Tahan air: Sterofom tahan air sehingga cocok digunakan sebagai bahan pembungkus.
  • Tahan panas: Sterofom tahan panas sehingga cocok digunakan sebagai wadah makanan.

Kerugian Sterofom

Di sisi lain, Sterofom juga memiliki kerugian yang cukup besar, yaitu:

  • Berbahaya bagi kesehatan: Sterofom mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat memicu masalah kesehatan jika terhirup atau tertelan.
  • Tidak dapat didaur ulang: Sterofom sulit didaur ulang dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
  • Berbahaya bagi lingkungan: Sterofom yang tidak terurai dapat membahayakan lingkungan, terutama laut dan satwa liar.

Penggunaan Sterofom di Indonesia

Di Indonesia, Sterofom masih digunakan secara luas sebagai bahan pembungkus, kotak, dan wadah makanan. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak buruk Sterofom terhadap kesehatan dan lingkungan, beberapa restoran dan kafe mulai beralih menggunakan wadah makanan yang ramah lingkungan.

Penggunaan Sterofom Di IndonesiaSource: bing.com

Alternatif Sterofom

Untuk mengurangi penggunaan Sterofom, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan, antara lain:

  • Bahan kemasan ramah lingkungan, seperti kertas dan karton.
  • Wadah makanan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, seperti bambu dan daun pisang.
  • Wadah makanan yang dapat didaur ulang, seperti plastik PET dan kaca.

Kesimpulan

Sterofom adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia. Meskipun memiliki kelebihan, namun Sterofom juga memiliki kerugian yang cukup besar, terutama dalam hal dampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Untuk mengurangi penggunaan Sterofom, bisa dilakukan dengan menggunakan alternatif bahan kemasan dan wadah makanan yang ramah lingkungan.

Meta Description:

Sterofom atau Styrofoam adalah jenis plastik yang paling banyak digunakan di dunia. Artikel ini membahas sejarah, cara pembuatan, kelebihan, kerugian, penggunaan di Indonesia, alternatif, dan kesimpulan mengenai Sterofom.

Meta Keywords:

Sterofom, Styrofoam, plastik, bahan pembungkus, kotak, wadah makanan, sejarah, cara membuat, kelebihan, kerugian, penggunaan di Indonesia, alternatif, kesehatan, lingkungan, ramah lingkungan.

Related video of Apa Itu Sterofom?