Apa itu Inhibitor? Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Inhibitor ImageSource: bing.com

Saat kita membicarakan tentang inhibitor, mungkin banyak dari kita yang tidak mengenalinya. Padahal, inhibitor merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting, terutama dalam bidang industri dan farmasi. Apa itu inhibitor? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Inhibitor

Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat atau menekan reaksi kimia. Dalam dunia industri, inhibitor sering digunakan untuk menghambat proses korosi pada logam atau menghambat pembusukan pada makanan. Sementara itu, dalam dunia farmasi, inhibitor dapat digunakan sebagai obat untuk menghambat aktivitas enzim atau protein tertentu dalam tubuh.

Jenis-jenis Inhibitor

Secara umum, inhibitor dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu inhibitor reversibel dan inhibitor ireversibel.

1. Inhibitor Reversibel

Inhibitor reversibel adalah jenis inhibitor yang dapat dikeluarkan dari reaksi kimia dengan cara melakukan pemisahan atau penghilangan. Jenis inhibitor ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:

a. Competitive Inhibitor

Competitive inhibitor adalah jenis inhibitor yang bersaing dengan substrat (zat yang direaksi) dalam mengikat enzim atau protein. Karena bersaing dengan substrat, maka reaksi kimia akan terhambat atau melambat.

b. Non-Competitive Inhibitor

Non-competitive inhibitor adalah jenis inhibitor yang tidak bersaing dengan substrat dalam mengikat enzim atau protein. Namun, jenis inhibitor ini dapat mengubah bentuk enzim atau protein sehingga reaksi kimia tidak dapat berlangsung.

c. Uncompetitive Inhibitor

Uncompetitive inhibitor adalah jenis inhibitor yang hanya dapat mengikat enzim atau protein setelah substrat terikat pada enzim atau protein tersebut. Jenis inhibitor ini dapat mengubah bentuk enzim atau protein sehingga reaksi kimia tidak dapat berlangsung.

2. Inhibitor Ireversibel

Inhibitor ireversibel adalah jenis inhibitor yang tidak dapat dikeluarkan dari reaksi kimia. Jenis inhibitor ini bekerja dengan cara mengubah atau merusak enzim atau protein sehingga reaksi kimia tidak dapat berlangsung. Meskipun demikian, inhibitor ireversibel dapat diatasi dengan cara menambahkan enzim atau protein baru.

Fungsi Inhibitor

Inhibitor memiliki banyak fungsi, terutama dalam bidang industri dan farmasi. Berikut adalah beberapa fungsi inhibitor:

1. Penghambat Korosi

Inhibitor dapat digunakan untuk menghambat proses korosi pada logam. Inhibitor ini akan membentuk lapisan tipis di atas permukaan logam yang dapat melindungi logam dari zat-zat yang dapat menyebabkan korosi.

2. Pengawet Makanan

Inhibitor juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Inhibitor ini akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada makanan yang dapat menyebabkan pembusukan.

3. Obat-obatan

Inhibitor dapat digunakan sebagai obat-obatan, terutama dalam bidang farmasi. Inhibitor ini dapat menghambat aktivitas enzim atau protein tertentu dalam tubuh sehingga dapat mengobati berbagai penyakit.

4. Pemurnian Bahan Kimia

Inhibitor juga dapat digunakan untuk memurnikan bahan kimia. Inhibitor ini akan menghambat reaksi kimia yang tidak diinginkan sehingga produk yang dihasilkan lebih murni.

5. Produksi Energi

Inhibitor juga dapat digunakan dalam produksi energi. Inhibitor ini akan menghambat reaksi kimia yang tidak diinginkan sehingga energi yang dihasilkan lebih efisien.

Kesimpulan

Sekarang kita sudah mengetahui apa itu inhibitor, jenis-jenisnya, dan fungsi-fungsinya. Meskipun tidak begitu dikenal, inhibitor memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang industri dan farmasi. Dengan mengoptimalkan penggunaan inhibitor, maka kita dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan lebih aman.

Related video of Apa itu Inhibitor? Pengertian, Jenis, dan Fungsinya