Aperture adalah salah satu istilah dalam fotografi yang mungkin sering kamu dengar, terutama jika kamu ingin mengambil gambar dengan hasil yang memuaskan. Dalam hal ini, aperture mengacu pada bukaan di lensa kamera yang memberi pengaruh pada seberapa banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera dan seberapa dalam bidang fokus foto tersebut.
Source: bing.comBagaimana Aperture Bekerja?
Pada dasarnya, aperture terdiri dari sejumlah bilah yang membuka dan menutup di sekitar pusat lensa kamera. Saat membuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera, sedangkan saat menutup, semakin sedikit cahaya yang masuk ke dalam kamera. Ukuran aperture diukur dalam satuan f/stop. Semakin kecil angka f/stop, semakin besar aperture dan semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sebaliknya, semakin besar angka f/stop, semakin kecil aperture dan semakin sedikit cahaya yang masuk ke dalam kamera.
Aperture dan Kedalaman Bidang Fokus
Selain mempengaruhi banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera, aperture juga memiliki pengaruh pada kedalaman bidang fokus (depth of field) pada foto. Kedalaman bidang fokus mengacu pada jarak antara objek terdekat dan terjauh yang masih terlihat jelas pada foto.
Dalam kondisi aperture besar, misalnya f/1.8, kedalaman bidang fokus akan menjadi lebih dangkal, sehingga hanya objek yang berada dalam fokus yang terlihat jelas, sedangkan background atau foreground akan tampak buram. Sedangkan pada kondisi aperture kecil, misalnya f/8 atau f/11, kedalaman bidang fokus akan lebih dalam, sehingga objek yang jauh atau dekat dengan kamera masih terlihat jelas.
Memilih Aperture yang Tepat
Memilih aperture yang tepat sangat penting untuk menghasilkan hasil foto yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih aperture, di antaranya:
- Objek foto: Apakah objek foto tersebut memerlukan fokus yang dangkal atau kedalaman bidang fokus yang lebih dalam? Jika objek foto berupa manusia, maka bokeh atau perbedaan fokus pada background dan foreground bisa menjadi penting untuk memperindah foto.
- Kecepatan rana: Saat mengambil foto dalam kondisi cahaya yang kurang, maka aperture besar seperti f/1.8 bisa sangat membantu untuk menangkap cahaya yang cukup tanpa harus memperlambat kecepatan rana.
- Kecepatan gerakan objek: Jika objek yang diambil sedang bergerak, maka sebaiknya memilih kecepatan rana yang lebih tinggi dan aperture yang lebih kecil untuk menghindari blur.
Menentukan Aperture dalam Berbagai Kondisi
Untuk memudahkan dalam menentukan aperture yang tepat dalam berbagai kondisi, banyak kamera modern yang sudah dilengkapi dengan mode otomatis. Mode otomatis ini akan menyesuaikan aperture dan kecepatan rana sesuai dengan kondisi saat pengambilan foto. Namun, jika kamu ingin lebih berkreasi dan memperoleh hasil foto yang lebih khusus, maka sebaiknya memanfaatkan mode manual pada kamera.
Untuk kondisi cahaya yang cukup, sebaiknya pilih aperture kecil seperti f/8 atau f/11 untuk memperoleh kedalaman bidang fokus yang lebih dalam. Sedangkan untuk kondisi cahaya kurang, pilih aperture besar seperti f/1.8 atau f/2.8 untuk menangkap cahaya yang cukup.
Kesimpulan
Aperture adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam fotografi. Selain mempengaruhi banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera, aperture juga memiliki pengaruh pada kedalaman bidang fokus pada foto. Untuk memperoleh hasil foto yang diinginkan, sebaiknya memilih aperture yang tepat sesuai dengan kondisi saat pengambilan foto.
