Bali Aga adalah suku asli Bali yang hidup di daerah pedalaman sebelum kedatangan bangsa Hindu di pulau ini. Di samping merujuk pada suku asli Bali tersebut, Bali Aga juga merujuk pada daerah atau desa tempat tinggal mereka.
Sejarah Bali Aga
Bali Aga merupakan suku asli Bali yang berasal dari zaman pra-sejarah. Mereka hidup di daerah pedalaman Bali sebelum kedatangan bangsa Hindu pada abad ke-1 Masehi. Bali Aga dikenal sebagai masyarakat yang memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme, serta menghormati leluhur dan dewa-dewa setempat.
Pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit, Bali Aga dipandang sebagai suku yang berbahaya dan dianggap sebagai penghalang dalam penyebaran agama Hindu di Bali. Oleh karena itu, Raja Majapahit mengirim utusan untuk menaklukkan Bali Aga.
Namun, usaha penaklukan tersebut tidak berhasil karena Bali Aga berhasil mempertahankan diri dengan gigih. Setelah itu, Bali Aga tetap hidup terisolasi di daerah pedalaman Bali dan meneruskan tradisi dan kepercayaan mereka.
Kebudayaan Bali Aga
Kebudayaan Bali Aga diwarisi dari leluhur mereka dan masih tetap dipraktikkan hingga sekarang. Beberapa ciri khas kebudayaan Bali Aga antara lain:
Bentuk Rumah
Rumah tradisional Bali Aga berbentuk persegi panjang dengan atap jerami. Di dalam rumah terdapat ruangan utama yang digunakan untuk tempat tidur dan aktivitas sehari-hari, serta ruang tamu untuk menerima tamu.
Kebanyakan rumah Bali Aga tidak memiliki jendela, melainkan hanya memiliki lubang kecil sebagai ventilasi. Hal ini dilakukan untuk melindungi diri dari serangan musuh pada masa lalu.
Source: bing.comPakaian Adat
Pakaian adat Bali Aga terbuat dari kain tenun yang dihiasi dengan motif-motif tradisional. Pria Bali Aga mengenakan kain sarung dengan baju berkerah dan ikat kepala, sedangkan wanita Bali Aga mengenakan kain panjang yang disebut kamben dan kebaya.
Upacara Adat
Bali Aga memiliki banyak upacara adat yang diadakan dalam berbagai kesempatan. Salah satu upacara adat yang terkenal adalah upacara Ngaben, yaitu upacara pemakaman yang dilakukan dengan mengarak jenazah ke tempat pembakaran.
Pertumbuhan Pariwisata
Seiring dengan berkembangnya pariwisata di Bali, daerah Bali Aga semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara. Beberapa desa Bali Aga yang populer di antaranya adalah Trunyan, Tenganan, dan Penglipuran.
Wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan budaya Bali Aga dengan cara mengunjungi desa-desa tersebut. Di sana, wisatawan dapat melihat langsung tradisi dan kebiasaan unik Bali Aga, serta menikmati keindahan alam yang masih asri.
Kesimpulan
Bali Aga merupakan suku asli Bali yang memiliki kebudayaan dan kepercayaan yang unik. Meskipun terisolasi di daerah pedalaman Bali, Bali Aga tetap mempertahankan tradisi dan kebudayaan mereka hingga saat ini.
Dengan adanya pariwisata, Bali Aga semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan budaya Bali Aga dengan mengunjungi desa-desa di daerah tersebut.
