Source: bing.comBlasteran, atau sering juga disebut sebagai percampuran budaya, adalah fenomena yang semakin marak terjadi di Indonesia. Terdapat banyak sekali orang Indonesia yang memiliki keturunan campuran dari ras atau budaya yang berbeda. Ada yang keturunan Indonesia-Jawa, Indonesia-Tionghoa, Indonesia-Arab, Indonesia-Malayu, dan masih banyak lagi.
Keturunan Campuran di Indonesia
Sejarah mencatat bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Sejak zaman prasejarah, Indonesia sudah menjadi tempat bertemunya berbagai macam etnis dan budaya. Hal ini membuat Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam yang terus dilakukan hingga saat ini.
Bukan rahasia lagi bahwa Indonesia memiliki populasi etnis terbesar di dunia. Ada lebih dari 300 etnis di Indonesia, dan setiap etnis tersebut memiliki keunikan budayanya masing-masing. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang Indonesia memiliki keturunan campuran.
Keturunan campuran atau blasteran sebenarnya tidaklah menjadi masalah. Justru, hal ini bisa menjadi keunikan tersendiri bagi seseorang. Banyak orang yang merasa bangga memiliki keturunan campuran. Karena itu, penting untuk kita mengenal lebih dekat tentang blasteran.
Ciri-Ciri Orang Blasteran
Orang yang memiliki keturunan campuran biasanya memiliki ciri-ciri yang khas. Misalnya, fisik yang unik, bahasa yang bercampur-campur, atau budaya yang beragam. Namun, bukan berarti semua orang yang memiliki keturunan campuran memiliki ciri-ciri yang sama.
Ciri-ciri orang blasteran tergantung pada keturunan yang dimilikinya. Jika seseorang memiliki keturunan Indonesia-Tionghoa, misalnya, biasanya memiliki wajah yang mirip dengan orang Tionghoa, tetapi juga bisa berbahasa Indonesia dan Tionghoa dengan lancar.
Sedangkan jika keturunan Indonesia-Arab, biasanya lebih sering menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga bisa berbahasa Indonesia dengan baik.
Manfaat dari Keturunan Campuran
Banyak orang yang menganggap memiliki keturunan campuran sebagai keuntungan. Sebab, orang yang memiliki keturunan campuran biasanya lebih terbuka terhadap keberagaman budaya dan bahasa. Mereka juga lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Hal ini tentu saja memberikan manfaat bagi seseorang dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, saat bekerja di sebuah perusahaan multinasional, orang yang memiliki keturunan campuran dapat lebih mudah berkomunikasi dengan rekan kerjanya dari berbagai negara.
Selain itu, orang yang memiliki keturunan campuran juga dapat menjadi duta kebudayaan bagi Indonesia. Mereka dapat memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia ke dunia internasional dengan lebih mudah.
Masalah yang Dihadapi oleh Orang Blasteran
Walaupun memiliki banyak keuntungan, orang yang memiliki keturunan campuran juga seringkali mengalami masalah. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah kesulitan dalam menentukan identitas diri.
Ketika seseorang memiliki keturunan campuran, ia seringkali disebut dengan berbagai julukan atau sebutan yang mewakili ras atau budaya yang dimilikinya. Hal ini kadang membuat orang tersebut bingung tentang identitas dirinya sendiri.
Selain itu, orang yang memiliki keturunan campuran juga seringkali mengalami diskriminasi atau diperlakukan berbeda. Hal ini terutama terjadi pada orang yang memiliki keturunan campuran dengan ras yang dianggap tidak populer atau tidak disukai oleh masyarakat.
Cara Mengatasi Masalah Identitas Diru dan Diskriminasi
Untuk mengatasi masalah identitas diri, seseorang yang memiliki keturunan campuran dapat memilih untuk lebih memperdalam budaya atau bahasa yang dimilikinya. Dengan begitu, ia dapat lebih merasa bangga dengan identitas dirinya sendiri.
Sementara untuk mengatasi masalah diskriminasi, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki hak yang sama. Orang yang memiliki keturunan campuran tidak boleh diperlakukan berbeda hanya karena ras atau budaya yang dimilikinya.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Meningkatkan Kesadaran Multikulturalisme?
Untuk meningkatkan kesadaran multikulturalisme, setiap orang harus memahami bahwa Indonesia adalah negara yang multietnis dan multikultur. Kita harus belajar menghargai keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Indonesia.
Sekolah-sekolah dan universitas juga harus memberikan pendidikan yang lebih baik tentang keberagaman budaya Indonesia. Misalnya, dengan memasukkan pelajaran tentang sejarah dan budaya daerah dalam kurikulum.
Masyarakat juga harus membuka diri terhadap perbedaan budaya. Kita harus belajar untuk menerima perbedaan dan menghargai keberagaman yang ada.
Kesimpulan
Blasteran atau keturunan campuran adalah fenomena yang semakin marak terjadi di Indonesia. Orang yang memiliki keturunan campuran biasanya memiliki ciri-ciri yang khas dan dapat memberikan manfaat dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, mereka juga seringkali mengalami masalah seperti kesulitan menentukan identitas diri dan diskriminasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran multikulturalisme dan memahami bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya. Dengan begitu, kita dapat belajar untuk menghargai perbedaan dan merayakan keanekaragaman budaya Indonesia.
