
Sejak tahun 1992, negara-negara yang tergabung dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) melakukan pertemuan tahunan yang disebut dengan Conference of Parties (COP). Konferensi ini menjadi ajang untuk membahas isu-isu seputar perubahan iklim dan bagaimana negara-negara dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah tersebut.
Keberhasilan COP
Sejak pertemuan pertama di Berlin pada tahun 1995, COP telah menghasilkan beberapa kesepakatan penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Salah satu kesepakatan terpenting adalah Protokol Kyoto pada COP ke-3 di tahun 1997, yang mewajibkan negara-negara industri untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 5% dibandingkan dengan tingkat emisi tahun 1990.
Tantangan COP
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh COP adalah untuk mencapai kesepakatan global tentang bagaimana menangani perubahan iklim dan mempercepat transisi ke energi bersih. Masalah ini menjadi semakin kompleks dengan meningkatnya jumlah negara yang terlibat dan perbedaan pendapat tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Inisiatif COP
Selain membahas isu-isu penting, COP juga menjadi ajang untuk mengidentifikasi inisiatif dan program-program yang dapat membantu negara-negara untuk mencapai target emisi dan mengurangi dampak perubahan iklim. Beberapa inisiatif dan program yang telah diluncurkan meliputi:
- Clean Development Mechanism (CDM): program yang memungkinkan negara-negara untuk mencapai target emisi dengan membiayai proyek-proyek yang mengurangi emisi di negara-negara berkembang.
- Redd+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation): program yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan di negara-negara berkembang.
- Green Climate Fund: dana yang disediakan oleh negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
Peran Indonesia dalam COP
Sebagai salah satu negara yang terkena dampak besar dari perubahan iklim, Indonesia memiliki peran penting dalam COP. Pada COP ke-13 di Bali pada tahun 2007, Indonesia memainkan peran penting dalam merancang kesepakatan global tentang REDD+. Selain itu, Indonesia juga telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 29% dengan menggunakan dana sendiri atau 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2030.
Kesimpulan
COP merupakan konferensi penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Meskipun masih banyak tantangan dan perbedaan pendapat, inisiatif dan program yang dihasilkan dari COP telah membantu negara-negara untuk mencapai target emisi dan mengurangi dampak perubahan iklim. Indonesia, sebagai salah satu negara yang terkena dampak besar dari perubahan iklim, memiliki peran penting dalam COP dan harus terus berkomitmen untuk mengurangi emisi dan beradaptasi dengan perubahan iklim.