Source: bing.comAsal Usul Cultural Lag
Istilah cultural lag pertama kali diperkenalkan oleh William F. Ogburn pada tahun 1922. Ogburn seorang sosiolog dan ahli ilmu pengetahuan lainnya mengamati bahwa perubahan yang terjadi di masyarakat tidak selalu berjalan seiring dengan perubahan di bidang teknologi atau ekonomi. Ia menyadari bahwa nilai-nilai dan norma-norma sosial dapat tertinggal dan tidak berubah secepat perubahan teknologi atau ekonomi.
Faktor yang Mempengaruhi Cultural Lag
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cultural lag, diantaranya adalah:
1. Kompleksitas Budaya
Masyarakat yang memiliki budaya yang kompleks cenderung mengalami cultural lag yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena perubahan budaya yang kompleks membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diterima dan diadopsi oleh masyarakat.
2. Kecepatan Perubahan
Semakin cepat perubahan terjadi, semakin tinggi cultural lag yang akan terjadi. Hal ini karena masyarakat memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan mengadopsi perubahan tersebut.
3. Tingkat Kebutuhan Masyarakat
Tingkat kebutuhan masyarakat juga dapat mempengaruhi cultural lag. Masyarakat yang memiliki kebutuhan yang lebih tinggi cenderung lebih cepat menerima perubahan dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki kebutuhan yang lebih rendah.
Dampak Cultural Lag
Cultural lag dapat memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat, diantaranya:
1. Konflik Budaya
Cultural lag dapat menyebabkan ketidakcocokan antara nilai-nilai dan norma-norma sosial dengan perubahan sosial yang terjadi. Hal ini dapat menyebabkan konflik budaya di antara masyarakat.
2. Kemiskinan Budaya
Cultural lag juga dapat menyebabkan kemiskinan budaya. Masyarakat yang tertinggal dalam perubahan budaya dapat memiliki akses yang terbatas terhadap kesempatan dan sumber daya yang dapat membantu mereka meningkatkan kualitas hidup mereka.
3. Kemajuan yang Tertunda
Cultural lag dapat menghambat kemajuan di berbagai bidang. Perubahan sosial yang cepat memerlukan dukungan dan adopsi yang cepat pula dari masyarakat untuk memaksimalkan potensi perubahan tersebut.
Cara Mengatasi Cultural Lag
Untuk mengatasi cultural lag, diperlukan upaya yang terintegrasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Beberapa cara mengatasi cultural lag antara lain:
1. Pendidikan dan Pelatihan
Dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang memadai, masyarakat akan lebih mudah memahami dan mengadopsi perubahan.
2. Pengembangan Infrastruktur
Pengembangan infrastruktur yang memadai seperti jaringan internet dan teknologi informasi dapat membantu masyarakat memperoleh akses yang lebih cepat terhadap informasi dan teknologi terbaru.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan program pengembangan dapat membantu mereka memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk mengadopsi perubahan dan berpartisipasi dalam perkembangan sosial.
Kesimpulan
Dalam sebuah masyarakat yang kompleks, cultural lag merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Namun, dengan upaya yang tepat dari berbagai pihak, cultural lag dapat diatasi dan masyarakat dapat menerima perubahan sosial dengan lebih cepat dan efektif.
