Apa Itu Current Ratio? Semua yang Perlu Kamu Ketahui

Current RatioSource: bing.com

Current ratio merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Rasio ini juga dikenal dengan sebutan rasio lancar atau rasio kecukupan likuiditas.

Apa Sih Artinya Current Ratio?

Current ratio dihitung dengan membandingkan antara aktiva lancar (current assets) dan kewajiban lancar (current liabilities). Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat, seperti kas, piutang, dan persediaan barang. Sementara itu, kewajiban lancar adalah hutang perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu dekat, seperti hutang dagang, hutang pajak, dan gaji karyawan yang belum dibayarkan.

Dalam menggunakan current ratio, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik pula kondisi keuangan perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah current ratio, semakin rentan perusahaan mengalami masalah likuiditas. Idealnya, current ratio sebaiknya berada dalam kisaran 1,5 hingga 2,5.

Bagaimana Cara Menghitung Current Ratio?

Rumus current ratio sederhana yang umum digunakan adalah:

Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki aktiva lancar senilai Rp 10 miliar dan kewajiban lancar senilai Rp 5 miliar, maka current ratio yang dimilikinya adalah:

Current Ratio = Rp 10 miliar / Rp 5 miliar = 2

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban lancarnya dua kali lipat dari aktiva lancarnya.

Kenapa Current Ratio Penting untuk Perusahaan?

Current ratio merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Dengan mengetahui current ratio perusahaan, maka kita dapat menilai apakah perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dalam waktu dekat atau tidak.

Apabila current ratio perusahaan terlalu rendah, maka perusahaan tersebut berisiko mengalami masalah likuiditas dan kesulitan dalam membayar kewajibannya tepat waktu. Sebaliknya, bila current ratio perusahaan terlalu tinggi, maka perusahaan tersebut mungkin tidak memanfaatkan sumber daya dengan efisien.

Bagaimana Cara Meningkatkan Current Ratio?

Jika current ratio perusahaan terlalu rendah, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkannya. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Persediaan

Persediaan barang merupakan salah satu komponen aktiva lancar yang cukup besar. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pengelolaan persediaan dengan efektif dan efisien sehingga tidak menimbulkan biaya yang berlebihan dan tidak perlu.

2. Mempercepat Perputaran Piutang

Perusahaan perlu memastikan bahwa piutang dapat segera ditagih dan tidak menimbulkan risiko piutang macet. Dengan cara ini, perusahaan dapat meningkatkan jumlah kas yang tersedia dan memperbaiki current ratio.

3. Mengurangi Hutang Lancar

Jika perusahaan memiliki hutang lancar yang terlalu besar, maka ini akan berdampak pada current ratio. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola hutang lancar dengan baik dan mengurangi hutang jika memungkinkan.

Kesimpulan

Current ratio merupakan rasio yang penting dalam mengukur kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Dengan current ratio yang tinggi, perusahaan dapat memastikan bahwa ia mampu memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan current ratio dan melakukan upaya untuk meningkatkannya jika diperlukan.

Related video of Apa Itu Current Ratio? Semua yang Perlu Kamu Ketahui