Imunisasi DT adalah salah satu jenis vaksinasi yang penting bagi kesehatan. DT sendiri merupakan kepanjangan dari Difteri dan Tetanus yang merupakan dua penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian. Vaksin DT diberikan sebagai upaya pencegahan terhadap kedua penyakit tersebut.
Source: bing.comKenapa Harus Melakukan Imunisasi DT?
Imunisasi DT sangat penting dilakukan karena difteri dan tetanus merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyebar dengan mudah. Difteri sendiri menyerang sistem pernapasan dan dapat menyebabkan kesulitan bernafas, bahkan kematian.
Tetanus, di sisi lain, disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium tetani dan biasanya masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka. Ketika toksin ini masuk ke dalam tubuh, maka akan terjadi kaku otot yang biasanya dimulai dari leher dan wajah. Jika tidak diobati, tetanus dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa hari.
Maka dari itu, vaksin DT sangat dianjurkan untuk dilakukan guna mencegah kedua penyakit tersebut.
Kapan Harus Melakukan Imunisasi DT?
Imunisasi DT biasanya diberikan pada bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan sebagai bagian dari program imunisasi rutin. Setelah itu, vaksin DT diberikan lagi saat bayi berusia 18 bulan dan ketika masuk sekolah dasar.
Untuk orang dewasa, vaksin DT diberikan setiap 10 tahun sekali sebagai upaya mempertahankan kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri dan tetanus.
Bagaimana Cara Melakukan Imunisasi DT?
Imunisasi DT diberikan melalui suntikan pada otot lengan. Setelah mendapatkan vaksin DT, maka tubuh akan membentuk kekebalan terhadap bakteri penyebab difteri dan tetanus sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada masa depan.
Saat menerima vaksin DT, ada kemungkinan terjadi efek samping seperti demam, nyeri di tempat suntikan, dan reaksi alergi ringan. Namun, efek samping ini hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Apakah Imunisasi DT Aman?
Imunisasi DT sangat aman dan efektif dalam mencegah difteri dan tetanus. Sebagian besar orang yang menerima vaksin DT tidak mengalami efek samping yang serius.
Vaksin DT telah melalui uji klinis dan telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga aman untuk digunakan. Namun, jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan dalam vaksin DT, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan imunisasi.
Kesimpulan
Imunisasi DT merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit difteri dan tetanus yang sangat berbahaya. Vaksin DT diberikan pada bayi dan anak-anak sebagai bagian dari program imunisasi rutin, dan orang dewasa harus menerima vaksin setiap 10 tahun sekali. Imunisasi DT sangat aman dan efektif dalam mencegah difteri dan tetanus, sehingga sangat dianjurkan untuk dilakukan.
