SARA adalah singkatan dari Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan. Istilah ini mengacu pada diskriminasi atau intoleransi terhadap orang lain berdasarkan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan. Diskriminasi semacam ini dianggap salah dan tidak boleh dilakukan karena dapat menimbulkan konflik dan ketidakadilan di masyarakat. Berikut adalah contoh-contoh SARA yang perlu diwaspadai.
Source: bing.comSuku
Perbedaan suku dapat menjadi sumber konflik jika tidak diatasi dengan baik. Misalnya, ada stigma negatif terhadap suku tertentu yang dianggap kurang maju atau tidak beradab. Hal ini dapat memicu diskriminasi atau penindasan terhadap suku tersebut.
Contoh lainnya adalah kasus rasisme terhadap suku tertentu di Indonesia, seperti diskriminasi terhadap suku Papua atau suku Madura. Diskriminasi semacam ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Agama
Perbedaan agama sering kali menjadi sumber konflik di Indonesia. Sebagai negara dengan beragam agama, toleransi menjadi faktor penting untuk menjaga keharmonisan masyarakat. Namun, masih sering terjadi intoleransi terhadap agama tertentu, seperti penolakan pembangunan tempat ibadah atau penghinaan terhadap pemeluk agama tersebut.
Contoh lainnya adalah kasus intoleransi terhadap non-Muslim di Indonesia. Beberapa kelompok memandang bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan segala ajaran lainnya salah. Akibatnya, mereka tidak mau berinteraksi dengan orang yang beragama selain Islam atau bahkan menganggap mereka sebagai musuh.
Ras
Perbedaan ras juga seringkali menjadi sumber konflik di Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki beragam etnis, diskriminasi terhadap orang berkulit hitam atau kulit coklat masih sering terjadi. Diskriminasi dapat berupa perlakuan tidak adil atau bahkan kekerasan terhadap orang berkulit hitam atau kulit coklat.
Contoh lainnya adalah diskriminasi terhadap orang Tionghoa di Indonesia. Beberapa kelompok memandang bahwa orang Tionghoa tidak memiliki hak yang sama dengan orang pribumi Indonesia. Akibatnya, mereka seringkali mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan dan pekerjaan.
Antar-golongan
Perbedaan antar-golongan juga seringkali menjadi sumber konflik di Indonesia. Golongan yang dimaksud dapat berupa kelas sosial, pendidikan, atau pekerjaan. Diskriminasi terhadap golongan tertentu dapat berupa perlakuan tidak adil atau bahkan pengusiran dari masyarakat.
Contoh lainnya adalah diskriminasi terhadap orang miskin di Indonesia. Beberapa kelompok memandang bahwa orang miskin tidak layak untuk mendapatkan hak yang sama dengan orang kaya. Akibatnya, mereka seringkali mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Secara keseluruhan, intoleransi atau diskriminasi terhadap orang lain berdasarkan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan tidak dapat dibenarkan. Setiap individu memiliki hak yang sama untuk dihormati dan diperlakukan dengan adil tanpa terkecuali. Oleh karena itu, kita semua harus membangun kesadaran dan toleransi untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan adil.
