Apa Itu SPD? Cara Mengatasi Sensitivitas Sensorik pada Anak

Sensitivitas Sensorik AnakSource: bing.com

Masalah Sensitivitas Sensorik pada Anak

Anak-anak seringkali memiliki tingkat sensitivitas sensorik yang tinggi. Sensitivitas sensorik adalah kondisi di mana anak mengalami masalah dalam memproses informasi yang diterima oleh panca indera mereka seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan rasa. Hal ini menyebabkan anak kesulitan dalam menanggapi situasi dan lingkungan sekitarnya.Beberapa anak mengalami over-stimulasi atau under-stimulasi, dan hal ini mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Kondisi ini disebut dengan Sensory Processing Disorder (SPD) atau sering juga disebut dengan Gangguan Integrasi Sensorik (GIS).

Apa Itu SPD?

SPD adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam memproses informasi yang diterima oleh panca inderanya. Hal ini dapat memengaruhi fungsi kognitif, emosional, dan motorik. SPD dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.SPD adalah kondisi neurologis yang belum sepenuhnya dipahami dan belum diakui secara resmi sebagai diagnosis yang terpisah dalam DSM-5 (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Edisi Kelima). Namun, banyak ahli kesehatan yang menganggap SPD sebagai kondisi yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat.

Jenis-Jenis SPD

SPD terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu:1. Sensitivitas sensorik yang berlebihan (over-responsiveness)2. Sensitivitas sensorik yang kurang (under-responsiveness)3. Ketidakmampuan memproses informasi sensorik (sensory seeking)

Sensitivitas Sensorik yang Berlebihan (Over-Responsiveness)

Anak-anak dengan kondisi ini akan mengalami kesulitan dalam menanggapi rangsangan sensorik yang diterima. Mereka akan merasa terganggu oleh suara, cahaya, bau, rasa, atau sentuhan yang seharusnya tidak mengganggu.Mereka juga mudah merasa tegang dan stres sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku seperti tantrum atau melarikan diri dari situasi yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Sensitivitas Sensorik yang Kurang (Under-Responsiveness)

Anak-anak dengan kondisi ini akan mengalami kesulitan dalam merespon rangsangan sensorik yang diterima. Mereka kurang peka terhadap rasa dingin, panas, atau sakit.Anak-anak dengan kondisi ini juga dapat terlihat kurang bergairah dan sulit memotivasi diri dalam melakukan aktivitas.

Ketidakmampuan Memproses Informasi Sensorik (Sensory Seeking)

Kondisi ini adalah ketidakmampuan anak dalam memproses informasi sensorik yang diterima. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung mencari rangsangan sensorik seperti menggoyang-goyangkan tubuh, meremas, atau memukul benda.Anak-anak dengan kondisi ini juga cenderung melakukan aktivitas yang berulang-ulang, seperti berputar-putar atau melompat-lompat.

Penanganan SPD

Penanganan SPD melibatkan terapi okupasi, terapi bicara, atau terapi fisik. Terapi okupasi adalah jenis terapi yang bertujuan untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan motorik dan keterampilan sehari-hari.Terapi bicara bertujuan untuk membantu anak dalam mengembangkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi. Sedangkan terapi fisik berfokus pada pengembangan kemampuan motorik kasar seperti berjalan, berlari, atau melompat.Penanganan SPD juga melibatkan modifikasi lingkungan dan rutinitas sehari-hari. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantu anak dengan SPD antara lain:- Berikan penghargaan dan penguatan positif saat anak melakukan aktivitas yang diinginkan.- Batasi rangsangan sensorik yang berlebihan, seperti suara yang keras atau cahaya yang terang.- Berikan waktu istirahat yang cukup bagi anak agar dapat mengatur diri mereka sendiri.- Berikan pilihan kepada anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Kesimpulan

SPD adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam memproses informasi yang diterima oleh panca inderanya. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi kognitif, emosional, dan motorik. Sensitivitas sensorik yang berlebihan, sensitivitas sensorik yang kurang, dan ketidakmampuan memproses informasi sensorik adalah jenis-jenis SPD.Penanganan SPD melibatkan terapi okupasi, terapi bicara, atau terapi fisik. Modifikasi lingkungan dan rutinitas sehari-hari juga dapat membantu anak dengan SPD. Dengan penanganan yang tepat, anak dengan SPD dapat mengatasi masalah sensitivitas sensorik dan melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka dengan lebih baik.

Related video of Apa Itu SPD? Cara Mengatasi Sensitivitas Sensorik pada Anak