Apa Itu Take Over?

Apa Itu Take OverSource: bing.com

Take over, dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai pengambilalihan, adalah istilah dalam dunia bisnis yang mengacu pada proses perusahaan membeli saham mayoritas dari perusahaan lain sehingga bisa mengontrol keputusan dan operasional perusahaan tersebut. Di Indonesia, take over sering kali terjadi dalam bentuk merger atau akuisisi.

Motivasi Dibalik Take Over

Alasan perusahaan melakukan take over bisa beragam, di antaranya:

1. Meningkatkan Pangsa Pasar

Dengan membeli saham mayoritas dari perusahaan lain, perusahaan bisa memperbesar pangsa pasarnya dan mengurangi persaingan di industri tertentu. Hal ini bisa membantu perusahaan untuk menguasai pasar atau mencapai posisi yang lebih kuat di dalamnya.

2. Mendapatkan Keuntungan dari Operasional Perusahaan Lain

Perusahaan yang melakukan take over juga bisa mendapatkan keuntungan dari operasional perusahaan yang diambil alih. Misalnya, perusahaan bisa memanfaatkan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan lain, atau bisa memperoleh akses ke pasar baru yang sebelumnya sulit dijangkau.

3. Meningkatkan Efisiensi

Dengan menggabungkan operasional perusahaan yang diambil alih dengan perusahaan yang membeli saham mayoritas, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Hal ini bisa membantu perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya.

Jenis-Jenis Take Over

Terdapat beberapa jenis take over yang umum dilakukan oleh perusahaan, di antaranya:

1. Hostile Take Over

Hostile take over terjadi ketika perusahaan membeli saham mayoritas dari perusahaan lain tanpa persetujuan dari manajemen perusahaan tersebut. Hal ini sering terjadi ketika perusahaan yang membeli saham mayoritas ingin mengambil alih perusahaan yang sebelumnya menolak tawarannya untuk melakukan merger atau akuisisi.

2. Friendly Take Over

Sebaliknya, friendly take over terjadi ketika perusahaan yang akan diambil alih sudah memberikan persetujuan untuk melakukan merger atau akuisisi. Dalam kasus ini, kedua belah pihak sudah melakukan negosiasi sebelumnya dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

3. Reverse Take Over

Reverse take over terjadi ketika perusahaan yang sebelumnya tidak terdaftar di bursa saham membeli saham mayoritas dari perusahaan yang sudah terdaftar di bursa saham. Dalam kasus ini, perusahaan yang sebelumnya tidak terdaftar bisa langsung terdaftar di bursa saham tanpa harus melalui proses IPO.

Proses Take Over

Proses take over terdiri dari beberapa tahap, di antaranya:

1. Penawaran Umum

Perusahaan yang membeli saham mayoritas harus membuat penawaran umum kepada pemegang saham perusahaan yang akan diambil alih untuk membeli saham mereka. Penawaran ini harus dilakukan secara publik dan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bursa saham.

2. Persetujuan Pemegang Saham

Setelah membuat penawaran umum, perusahaan harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham perusahaan yang akan diambil alih. Persetujuan ini bisa dilakukan melalui rapat umum pemegang saham atau melalui surat suara.

3. Persetujuan Regulator

Proses take over juga harus mendapatkan persetujuan dari regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Regulator akan menilai apakah proses take over tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak merugikan kepentingan publik.

Dampak Take Over

Take over bisa memiliki dampak yang beragam, di antaranya:

1. Merubah Kepemilikan Perusahaan

Dengan melakukan take over, perusahaan yang membeli saham mayoritas akan mengambil alih kepemilikan perusahaan yang diambil alih. Hal ini bisa berdampak pada struktur perusahaan dan pengambilan keputusan di dalamnya.

2. Merubah Kebijakan Perusahaan

Perusahaan yang membeli saham mayoritas juga bisa merubah kebijakan perusahaan yang diambil alih sesuai dengan kepentingan perusahaan tersebut. Hal ini bisa mempengaruhi karyawan dan pelanggan perusahaan yang diambil alih.

3. Meningkatkan Nilai Saham

Proses take over yang berhasil bisa membantu perusahaan untuk meningkatkan nilai sahamnya di pasar. Hal ini bisa menguntungkan bagi pemegang saham perusahaan yang membeli saham mayoritas dan juga bagi pemegang saham perusahaan yang diambil alih.

Kesimpulan

Take over adalah proses dimana perusahaan membeli saham mayoritas dari perusahaan lain sehingga bisa mengontrol keputusan dan operasional perusahaan tersebut. Alasan perusahaan melakukan take over bisa beragam, di antaranya meningkatkan pangsa pasar, mendapatkan keuntungan dari operasional perusahaan lain, dan meningkatkan efisiensi. Terdapat beberapa jenis take over yang umum dilakukan oleh perusahaan, di antaranya hostile take over, friendly take over, dan reverse take over. Proses take over terdiri dari beberapa tahap, seperti penawaran umum, persetujuan pemegang saham, dan persetujuan regulator. Take over bisa memiliki dampak yang beragam, seperti merubah kepemilikan perusahaan, merubah kebijakan perusahaan, dan meningkatkan nilai saham.

Related video of Apa Itu Take Over?