Tuna Susila adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki keterbatasan mental atau kejianatan. Orang-orang yang memiliki tuna susila membutuhkan perhatian dan perawatan khusus karena mereka tidak dapat melakukan beberapa hal seperti orang normal.
Tuna Susila juga dapat disebut sebagai orang dengan kebutuhan khusus, yang membutuhkan dukungan dan bantuan dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak jenis tuna susila, seperti tuna daksa, tuna grahita, tuna netra, tuna rungu, dan banyak lagi.
Jenis-Jenis Tuna Susila
1. Tuna daksa
Orang yang memiliki ketidakmampuan fisik atau sensorik disebut sebagai tuna daksa. Mereka tidak dapat melakukan tugas-tugas dasar seperti berjalan, berbicara, atau memegang benda.
2. Tuna grahita
Tuna grahita adalah orang yang mengalami keterbatasan mental dalam berpikir, berbicara, dan berkomunikasi.
3. Tuna netra
Tuna netra adalah orang yang memiliki masalah penglihatan. Mereka mungkin memiliki penglihatan buruk atau bahkan kehilangan penglihatan sepenuhnya.
4. Tuna rungu
Tuna rungu adalah orang yang mengalami masalah pendengaran. Mereka mungkin tidak dapat mendengar suara atau bahkan kehilangan pendengaran sepenuhnya.
Penyebab Tuna Susila
Tuna susila dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan genetik, infeksi, cedera, atau masalah kesehatan lainnya. Beberapa kasus tuna susila juga terjadi karena kekurangan gizi atau paparan zat beracun saat dalam kandungan.
Penanganan dan perawatan untuk tuna susila sangat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan keterbatasan mereka. Ada berbagai program dan layanan yang tersedia untuk membantu orang dengan tuna susila, seperti terapi fisik, terapi bicara, dan program pendidikan khusus. Tujuan utama dari perawatan dan dukungan ini adalah untuk membantu orang dengan tuna susila agar bisa hidup secara mandiri dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Tuna Susila di Indonesia
Di Indonesia, jumlah orang dengan tuna susila sangat tinggi. Menurut data BPS tahun 2020, terdapat sekitar 7,2 juta orang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental di Indonesia. Namun, masih ada stigma di masyarakat terhadap orang dengan tuna susila.
Banyak orang yang masih berpikir bahwa orang dengan tuna susila tidak dapat melakukan banyak hal atau bahkan menjadi beban bagi keluarga mereka. Namun, pandangan ini bertentangan dengan fakta bahwa orang dengan tuna susila memiliki potensi yang sama seperti orang normal dan juga dapat berkontribusi bagi kehidupan masyarakat.
Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai program dan kebijakan untuk mendukung orang dengan tuna susila. Namun, masih dibutuhkan upaya yang lebih besar dari masyarakat untuk menghilangkan stigma dan memberikan dukungan kepada mereka.
Kesimpulan
Tuna susila adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan keterbatasan fisik atau mental. Ada banyak jenis tuna susila, seperti tuna daksa, tuna grahita, tuna netra, dan tuna rungu. Penanganan dan perawatan untuk tuna susila sangat bervariasi dan membutuhkan dukungan dan perhatian khusus dari masyarakat.
Source: bing.comSumber gambar: https://tse1.mm.bing.net/th?q=tuna+susila&pid=Api&w=1200&h=628&rs=1
