Tuna wicara adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat berbicara atau berkomunikasi melalui bahasa lisan. Biasanya, kondisi ini terjadi karena adanya cacat pada organ pendengaran atau tulang suara. Secara harfiah, tuna wicara berarti “bisu bicara” atau “tanpa suara”.
Penyebab Tuna Wicara
Ada beberapa penyebab tuna wicara, di antaranya adalah:
Source: bing.com1. Cacat lahir
Beberapa kasus tuna wicara disebabkan oleh cacat lahir, seperti kelainan pada lidah, bibir, atau langit-langit mulut yang dapat mempengaruhi kemampuan berbicara seseorang.
2. Gangguan pendengaran
Banyak orang yang tidak bisa berbicara karena mereka juga mengalami gangguan pendengaran. Kondisi ini dapat membuat seseorang kesulitan dalam memahami suara dan kemudian menghasilkan suara yang jelas.
3. Trauma kepala
Trauma kepala dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan saraf yang mengontrol kemampuan berbicara seseorang. Hal ini dapat menyebabkan tuna wicara pada beberapa kasus.
Ciri-ciri Orang Tuna Wicara
Orang yang mengalami tuna wicara memiliki beberapa ciri khas, di antaranya:
Source: bing.com1. Tidak bisa berbicara
Ciri yang paling jelas dari tuna wicara adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa lisan.
2. Menggunakan bahasa isyarat
Sebagian besar orang yang mengalami tuna wicara menggunakan bahasa isyarat atau gerakan tubuh untuk berkomunikasi dengan orang lain.
3. Kesulitan dalam memahami bahasa lisan
Orang yang mengalami tuna wicara juga seringkali kesulitan dalam memahami bahasa lisan, terutama jika mereka juga mengalami gangguan pendengaran.
Cara Mengatasi Tuna Wicara
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu orang yang mengalami tuna wicara agar dapat berkomunikasi dengan lebih mudah, di antaranya:
Source: bing.com1. Terapi bicara
Banyak terapis bicara yang dapat membantu orang yang mengalami tuna wicara untuk belajar berbicara dan memperbaiki kemampuan berbicara mereka.
2. Terapi pendengaran
Orang yang mengalami tuna wicara karena gangguan pendengaran dapat diatasi dengan terapi pendengaran, seperti penggunaan alat bantu dengar.
3. Terapi psikologis
Banyak orang yang mengalami tuna wicara juga mengalami masalah psikologis, seperti stres atau depresi. Terapi psikologis dapat membantu mengatasi masalah ini dan meningkatkan kesejahteraan mental seseorang.
Apa Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Tuna Wicara?
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah tuna wicara, di antaranya:
Source: bing.com1. Pemeriksaan rutin
Memeriksakan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi kemungkinan adanya masalah yang dapat menyebabkan tuna wicara, seperti gangguan pendengaran atau cacat lahir pada organ mulut.
2. Meningkatkan gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur, dapat membantu mencegah masalah kesehatan yang dapat menyebabkan tuna wicara.
3. Mencegah trauma kepala
Trauma kepala dapat menyebabkan tuna wicara. Untuk mencegah hal ini, hindari kegiatan yang berisiko tinggi dan selalu menggunakan alat pelindung kepala jika diperlukan.
Kesimpulan
Tuna wicara adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat berbicara atau berkomunikasi melalui bahasa lisan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cacat lahir, gangguan pendengaran, atau trauma kepala. Orang yang mengalami tuna wicara memiliki beberapa ciri khas, seperti kesulitan dalam memahami bahasa lisan dan seringkali menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu orang yang mengalami tuna wicara, seperti terapi bicara atau terapi psikologis. Untuk mencegah tuna wicara, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menjaga gaya hidup sehat.
