Source: bing.comASEAN atau Association of Southeast Asian Nations merupakan sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1967 oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama politik dan ekonomi antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Salah satu program yang dicetuskan oleh ASEAN adalah AFTA atau ASEAN Free Trade Area yang diluncurkan pada tahun 1992. Program ini bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan antar negara anggota ASEAN.
AFTA adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bebas antar negara di kawasan ASEAN. Program ini menghapuskan tarif bea masuk atau pajak impor antar negara anggota ASEAN untuk produk-produk tertentu. Dalam pelaksanaannya, program ini dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap pereduksian tarif, tahap penghapusan tarif, dan tahap konsolidasi tarif.
Program AFTA ini diluncurkan untuk menghadapi persaingan global di bidang ekonomi. ASEAN menyadari bahwa negara-negara di kawasan ini harus mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Dengan adanya AFTA, diharapkan perdagangan antar negara anggota ASEAN menjadi lebih mudah dan mengurangi biaya impor sehingga dapat meningkatkan daya saing produk-produk ASEAN di pasar internasional.
Selain itu, AFTA juga diharapkan dapat memperkuat integrasi ekonomi di kawasan ASEAN. Program ini menjadi sarana untuk mempererat kerjasama antar negara anggotanya sehingga tercipta stabilitas ekonomi yang lebih baik. Dengan adanya stabilitas ekonomi yang lebih baik, diharapkan terjadi peningkatan investasi di kawasan ASEAN.
Program AFTA juga membantu negara-negara anggota ASEAN dalam menghadapi krisis ekonomi pada tahun 1997. Saat itu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mengalami krisis ekonomi yang cukup hebat. Dalam menghadapi krisis tersebut, AFTA menjadi sebuah program yang membantu negara-negara anggotanya dalam mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapinya.
Dalam pelaksanaannya, program AFTA mengalami beberapa hambatan. Salah satu hambatan yang cukup besar adalah perbedaan tarif antar negara anggota ASEAN. Negara-negara anggota memiliki tarif yang berbeda-beda sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan dalam hal pengurangan atau penghapusan tarif. Selain itu, masih ada beberapa produk yang tidak termasuk dalam daftar pengurangan atau penghapusan tarif sehingga hal ini menjadi kendala dalam pelaksanaan program AFTA.
Meski demikian, program AFTA tetap berjalan sampai saat ini. Pada tahun 2015, ASEAN telah berhasil mengimplementasikan program AFTA secara penuh sehingga negara-negara anggota dapat menikmati manfaat dari program ini. Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya, seperti masalah hambatan teknis dan non-tarif yang masih harus diatasi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, ASEAN terus berupaya meningkatkan kerjasama antar negara anggota dan memperkuat integrasi ekonomi di kawasan ASEAN. Dalam beberapa tahun terakhir, ASEAN juga telah mencanangkan program baru, yaitu RCEP atau Regional Comprehensive Economic Partnership yang bertujuan untuk memperkuat integrasi ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Dalam kesimpulannya, program AFTA yang dicetuskan oleh ASEAN sejak tahun 1992 merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan perdagangan bebas antar negara anggota. Program ini bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan antar negara di kawasan ASEAN dan memperkuat integrasi ekonomi di kawasan ini. Meski mengalami beberapa kendala dalam pelaksanaannya, program AFTA tetap berjalan hingga saat ini dan telah memberikan manfaat bagi negara-negara anggota ASEAN.
