Asal Usul Nama Glodok: Grojok yang Berarti…

Glodok, sebuah kawasan di Jakarta yang terkenal dengan pusat perdagangan elektronik, ternyata memiliki asal usul nama yang unik. Nama Glodok berasal dari kata “grojok” yang dalam bahasa Tionghoa berarti “tempat berjual beli”. Namun, bagaimana sejarahnya?

Singkatnya, Ini Asal Usul Nama Glodok

Pada abad ke-18, daerah yang sekarang menjadi Glodok merupakan kawasan yang cukup sepi. Namun, hal itu berubah ketika seorang bernama Tjong A Fie membangun sebuah pasar di sana pada tahun 1730. Pasar tersebut menjadi pusat perdagangan bagi pedagang dari berbagai daerah.

Namun, pasar tersebut tidak memiliki nama yang resmi. Baru pada tahun 1740, ketika Belanda menyerbu Batavia, daerah Glodok mulai dihuni oleh bangsa Eropa. Mereka memberi nama “Groote Winkel” yang berarti “toko besar” untuk pasar tersebut.

Seiring berjalannya waktu, nama tersebut berubah menjadi “Glodok” yang lebih mudah diucapkan oleh masyarakat setempat. Nama “Glodok” sendiri mulai populer pada awal abad ke-20, ketika kawasan tersebut semakin ramai dengan toko-toko elektronik.

Lebih Detail: Asal Usul Nama Glodok

Sejarah awal Glodok dimulai pada abad ke-18, ketika daerah tersebut masih sepi dan belum banyak penduduk. Namun, pada tahun 1730, seorang pedagang bernama Tjong A Fie membangun sebuah pasar di daerah tersebut. Pasar tersebut dikenal dengan nama Pasar Kembang atau Pasar Gede.

Pasar tersebut menjadi pusat perdagangan bagi pedagang dari berbagai daerah, seperti Cina, Melayu, dan Jawa. Namun, pasar tersebut belum memiliki nama yang resmi.

Baru pada tahun 1740, ketika Belanda menyerbu Batavia, daerah Glodok mulai dihuni oleh bangsa Eropa. Mereka memberi nama “Groote Winkel” yang berarti “toko besar” untuk pasar tersebut.

Nama “Groote Winkel” tersebut kemudian diubah menjadi “Groot Winkel” atau “Gloot Winkel” oleh para pedagang Tionghoa. Namun, nama tersebut sulit diucapkan oleh masyarakat setempat, sehingga akhirnya berubah menjadi “Glodok”.

Menurut sejarawan Jakarta, Prof. Dr. Slamet Muljana, nama “Glodok” mulai populer pada awal abad ke-20, ketika kawasan tersebut semakin ramai dengan toko-toko elektronik. Toko-toko tersebut awalnya didirikan oleh pedagang dari Hong Kong dan Taiwan yang datang ke Jakarta pada tahun 1950-an.

Kenapa Glodok Dipilih Sebagai Pusat Perdagangan Elektronik?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Glodok awalnya merupakan pusat perdagangan yang menjual berbagai jenis barang, tidak hanya elektronik. Namun, pada tahun 1950-an, pedagang dari Hong Kong dan Taiwan mulai mendirikan toko-toko elektronik di sana.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah karena perkembangan teknologi yang semakin pesat pada saat itu. Pedagang dari Hong Kong dan Taiwan melihat peluang bisnis yang besar di Indonesia, terutama dalam pasar elektronik yang masih belum terlalu berkembang.

Di samping itu, lokasi Glodok yang strategis juga menjadi alasan mengapa kawasan tersebut dipilih sebagai pusat perdagangan elektronik. Glodok terletak di pusat kota Jakarta, dekat dengan kawasan bisnis dan perkantoran. Selain itu, akses transportasi menuju Glodok juga cukup mudah.

Apa Saja Barang Elektronik yang Dijual di Glodok?

Glodok dikenal sebagai pusat perdagangan elektronik terbesar di Indonesia. Di sana, kita bisa menemukan berbagai jenis barang elektronik, mulai dari gadget, komputer, barang elektronik rumah tangga, hingga peralatan elektronik industri.

Beberapa barang elektronik yang paling populer di Glodok antara lain:

  • Smartphone dan tablet
  • Komputer dan laptop
  • TV dan home theater
  • Kamera dan aksesorisnya
  • Barang elektronik rumah tangga, seperti AC, kulkas, mesin cuci, dan sebagainya
  • Peralatan elektronik industri, seperti genset, pompa, dan sebagainya

Bagaimana Cara Menuju Glodok?

Glodok terletak di Jakarta Barat, tepatnya di Kecamatan Taman Sari. Ada beberapa cara untuk menuju Glodok, antara lain:

  • Naik kereta: Glodok dapat diakses dengan naik kereta KRL. Stasiun terdekat adalah Stasiun Glodok.
  • Naik bus: Ada beberapa rute bus yang melewati Glodok, seperti TransJakarta koridor 1, 9, dan 12, serta bus umum jurusan Jakarta Barat.
  • Naik mobil: Glodok dapat diakses melalui jalan tol Jakarta-Tangerang dan jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. Namun, perlu diingat bahwa lalu lintas di Jakarta bisa sangat padat.

Kesimpulan

Glodok, pusat perdagangan elektronik terbesar di Indonesia, memiliki asal usul nama yang unik. Nama tersebut berasal dari kata “grojok” yang berarti “tempat berjual beli”. Nama “Glodok” sendiri mulai populer pada awal abad ke-20, ketika kawasan tersebut semakin ramai dengan toko-toko elektronik.

Selain itu, Glodok juga memiliki sejarah yang panjang sebagai pusat perdagangan yang menjual berbagai jenis barang. Namun, pada tahun 1950-an, Glodok mulai menjadi pusat perdagangan elektronik yang dikenal hingga kini.

Jika Anda ingin berkunjung ke Glodok, ada beberapa cara untuk menuju ke sana, seperti naik kereta, bus, atau mobil. Namun, perlu diingat bahwa lalu lintas di Jakarta bisa sangat padat, jadi pastikan Anda berangkat dengan waktu yang cukup.

Related video of Asal Usul Nama Glodok: Grojok yang Berarti…